Selasa, 14 Oktober 2008

Keseimbangan dan meletakkan posisinya yang tepat
adalah sesuatu yang diwajibkan,
hingga dalam urusan reformasi manajemen.

Bagian dari kesulitan kita bersumber dari kita yang merasa puas
dengan berbagai pendapat, pemahaman, dan keyakinan yang salah.
Maka dari itu setiap kali kita mengetahui hakekat akal (teori)
serta hakekat kenyataan dan sejarah,
seharusnya kita bersyukur dan berbahagia.
Apabila kalian mendapatkan kebahagiaan di dalam rumah,
maka kalian telah mendapatkan bagian terpenting dari kebahagiaan itu .
Adapun apabila kalian mendapatkan kegelisahan di rumah,
kalian telah kehilangan bagian terpentingdari kebahagiaan.
Apabila kalian mendapatkan kebahagiaan di dalam rumah,
maka kalian telah mendapatkan bagian terpenting dari kebahagiaan itu .
Adapun apabila kalian mendapatkan kegelisahan di rumah,
kalian telah kehilangan bagian terpentingdari kebahagiaan.
Keseimbangan dan meletakkan posisinya yang tepat adalah sesuatu yang diwajibkan,
hingga dalam urusan reformasi manajemen.

Bagian dari kesulitan kita bersumber dari kita yang merasa puas dengan berbagai pendapat, pemahaman, dan keyakinan yang salah.
Maka dari itu setiap kali kita mengetahui hakekat akal (teori)
serta hakekat kenyataan dan sejarah,
seharusnya kita bersyukur dan berbahagia.
Diantara tanda orang shaleh ialah menjauhi perkara-perkara yang syubhat
sehingga tidak terjatuh ke dalam perkara yang haram,
bahkan menjauhi sebagian yang halal sehingga tidak terjatuh kedalam yang syubhat.
Rasulullah saw. Bersabda: "Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqin
(orang yang takwa) sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak terlarang
karena khawatir terjatuh pada yang terlarang."
(HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Athiyyah as-Sa'di dengan sanad sahih)

"... Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (Al-Maa'idah: 6)

"Orang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan
untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh kedalamnya,
tetapi orang berakal ialah orang yang pandai menyiasati kejelekan
agar tidak terjatuh ke dalamnya."
Kita tidak kuasa mengubah masa lalu
Dan melukis masa depan sesuai dengan keinginan kita.
Lalu, mengapa kita membunuh dan membelenggu diri sendiri
Dengan bersedih atas sesuatu yang tidak mungkin kita ubah.


Cobaan itu untuk kebaikan..,
Jangan resah dengan musibah yang menimpa anda,
Dan jangan mengeluh dengan kegetiran-kegetiran
Yang datang bertubi-tubi.


Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum,
Maka Dia akan mendatangkan cobaan kepada mereka.
Dan barangsiapa rela dengan ujian itu,
Maka dia akan memperoleh kerelaan-Nya.
Dan barangsiapa membencinya,
Maka dia akan memperoleh kebencian-Nya.