Selasa, 14 Oktober 2008

Keseimbangan dan meletakkan posisinya yang tepat
adalah sesuatu yang diwajibkan,
hingga dalam urusan reformasi manajemen.

Bagian dari kesulitan kita bersumber dari kita yang merasa puas
dengan berbagai pendapat, pemahaman, dan keyakinan yang salah.
Maka dari itu setiap kali kita mengetahui hakekat akal (teori)
serta hakekat kenyataan dan sejarah,
seharusnya kita bersyukur dan berbahagia.
Apabila kalian mendapatkan kebahagiaan di dalam rumah,
maka kalian telah mendapatkan bagian terpenting dari kebahagiaan itu .
Adapun apabila kalian mendapatkan kegelisahan di rumah,
kalian telah kehilangan bagian terpentingdari kebahagiaan.
Apabila kalian mendapatkan kebahagiaan di dalam rumah,
maka kalian telah mendapatkan bagian terpenting dari kebahagiaan itu .
Adapun apabila kalian mendapatkan kegelisahan di rumah,
kalian telah kehilangan bagian terpentingdari kebahagiaan.
Keseimbangan dan meletakkan posisinya yang tepat adalah sesuatu yang diwajibkan,
hingga dalam urusan reformasi manajemen.

Bagian dari kesulitan kita bersumber dari kita yang merasa puas dengan berbagai pendapat, pemahaman, dan keyakinan yang salah.
Maka dari itu setiap kali kita mengetahui hakekat akal (teori)
serta hakekat kenyataan dan sejarah,
seharusnya kita bersyukur dan berbahagia.
Diantara tanda orang shaleh ialah menjauhi perkara-perkara yang syubhat
sehingga tidak terjatuh ke dalam perkara yang haram,
bahkan menjauhi sebagian yang halal sehingga tidak terjatuh kedalam yang syubhat.
Rasulullah saw. Bersabda: "Tidaklah seorang hamba mencapai derajat muttaqin
(orang yang takwa) sehingga ia meninggalkan sesuatu yang tidak terlarang
karena khawatir terjatuh pada yang terlarang."
(HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari Athiyyah as-Sa'di dengan sanad sahih)

"... Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (Al-Maa'idah: 6)

"Orang berakal itu bukanlah orang yang pandai mencari-cari alasan
untuk membenarkan kejelekannya setelah terjatuh kedalamnya,
tetapi orang berakal ialah orang yang pandai menyiasati kejelekan
agar tidak terjatuh ke dalamnya."
Kita tidak kuasa mengubah masa lalu
Dan melukis masa depan sesuai dengan keinginan kita.
Lalu, mengapa kita membunuh dan membelenggu diri sendiri
Dengan bersedih atas sesuatu yang tidak mungkin kita ubah.


Cobaan itu untuk kebaikan..,
Jangan resah dengan musibah yang menimpa anda,
Dan jangan mengeluh dengan kegetiran-kegetiran
Yang datang bertubi-tubi.


Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum,
Maka Dia akan mendatangkan cobaan kepada mereka.
Dan barangsiapa rela dengan ujian itu,
Maka dia akan memperoleh kerelaan-Nya.
Dan barangsiapa membencinya,
Maka dia akan memperoleh kebencian-Nya.
Hadapilah kenyataan yang tidak bisa dihindari.
Engkau akan selalu menghadapi masalah di dunia
yang tidak mampu kau ubah.
Engkau hanya bias berinteraksi dengannya
lewat sabar dan keimanan.

Kamis, 18 September 2008

Rekapitulasi Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo Pratama Periode-I Th 2008

KUNING

1
Achmad Suryo Adi
005-359
Jakarta, 07 Desember 1994

2
Denny Marcellino Eka Putra
005-360
24-Mar-97

3
Faiz Oktari Vandi
005-361
Jakarta, 16 Oktober 1996

4
Muhammad Fauzi Amirullah
005-362
Tanjung Karang, 30 April 2001

5
Noor Cahyo Hari Saputro
005-363
Jakarta, 10 Oktober 1999

6
Rafael Saputra Mahendra
005-364
Jakarta, 01 November 1998

7
Ray Akbar Muhammad
005-365
Tangerang, 27 Maret 1998

8
ST. Kamila Harum Adi Yati
005-366
Jakarta, 24 April 1999

9
Tasya Rasifah Putri
005-367
Jakarta, 10 Maret 1997

10
Vetra Seyna
005-368
Jakarta, 03 September 1995

11
Eza Pangsi
005-369
Jakarta, 03 Maret 1986

12
Kharina Putri Defianti
005-370
Jakarta, 28 Mei 1992

13
Fitri Nur Azizah
005-371
Jakarta, 18 September 1992

14
Lus Santi
005-372
Kebumen, 30 November 1991

15
Dian Maulana
005-373
Jakarta, 09 Februari 1992

16
Ahmad Maulana
005-374
Jakarta, 27 Mei 1992

17
Diky Utomo
005-375
Jakarta, 02 September 1992

18
A. Ichwan Rizky
005-376
Jakarta, 18 Desember 1991

19
Andreas Dwi Pamungkas
005-377
Jakarta, 22 Juli 1992

20
Angga Gumelar
005-378
Jakarta, 06 Juli 1992

21
Komang Anom Budi Utama
005-379
Jakarta, 24 Juni 1992

22
Adi Setiawan
005-380
Yogyakarta, 23 Februari 1991

23
Tiara Oktaviani
005-381
Bogor, 08 Oktober 1991

24
Deni Pamungkas
005-382
Jakarta, 05 Juli 1992

25
Winarti Ningsih
005-383
Jakarta, 31 Mei 1992

26
Agung Sedayu
005-384
Jakarta, 24 Agustus 1992

27
Anjani Shinta Dwi
005-385
Cianjur, 06 Juni 1992

28
Apriyanti
005-386
Jakarta, 10 November 1992

29
Andang Eko Saputro
005-387
Gunung Kidul, 08 Mei 1992

30
I Wayan R. L
005-388
Jakarta, 03 Agustus 1992

31
Dina Estina
005-389
Jakarta, 01 Agustus 1992

32
Hendri Gunawan
005-390
Pontianak, 14 Februari 1992

33
Rizqi Fadhila
005-391
Jakarta, 28 Juni 2005

34
Sheila Chintya
005-392
Jakarta, 30 September 2003

35
Esa Agustine
005-393
Ciputat, 24 Agustus 1999

36
Rafli Hazandi
005-394
Jakarta, 24 April 2000

37
Annisa Amelia
005-395
Jakarta, 05 Mei 1999

38
Putra Desandra Wicaksana
005-396
Jakarta, 26 Agustus 1998

39
Putri Indes Oktabriani
005-397
Jakarta, 05 Oktober 1996

40
Bramuli Adi Putra
005-398
Jakarta, 22 Februari 1998

41
Rahmat Riansyah
005-399
Jakarta, 11 Maret 1998

42
Anita Valentina
005-400
Jakarta, 14 Februari 1991

43
Ikhsannur Mutmaina
005-401
Jakarta, 27 September 1992

44
Safta Mahesa
005-402
Depok, 26 Juli 1997

45
Mentari Nurjanah
005-403
Jakarta, 26 Februari 1992

46
David Tampubolon
005-404
Depok, 28 Desember 1992

47
Royhaan
005-405
Jakarta, 29 September 1992

48
Gabriel Aimar Kuswara
005-406
Tanggang, 06 Januari 1999

49
Aldio Oktavian Rizki Mozin
005-407
Jakarta, 19 Oktober 1997

50
Ina Marshellyna
005-408
Tangerang, 03 Maret 1998

51
Syayyid Fernanda Sadhat
005-409
Jakarta, 17 Februari 2000

52
M. Samsul Fuad
005-410
Tanah Grogot, 13 Oktober 1998

53
Ilham A.
005-411
Banyumas, 07 November 1998

54
M. Rifki
005-412
Tasikmalaya, 28 April 2000

55
Bimo
005-413
Jakarta, 30 September1997

56
Pryanka Candra
005-414
Jakarta, 04 Maret 1999

57
Bhara Elang Kirana
005-415
Sampang, 19 Mei 2000

58
Taufik Indra Permana
005-416
Bandung, 29 Juni 1999

59
Satria Yudistira
005-417
Jakarta, 23 Maret 1999

60
Nabila Mustikarani Susilo
005-418
Jakarta, 26 November 2001

61
Adrian Yudha Ramadhana
005-419
2-Mar-95

62
Vicky Kusuma Wijaya
005-420
Depok, 23 Oktober 1996

63
Afif
005-421


64
Lewi Evander Christo Tumangger
005-422
Jakarta, 23 Agustus 2000

65
Andre Ganesa
005-423


66
Anissa Indhira
005-424
Jakarta, 01 Maret 1997

67
Ferdan Akbar Ramadan
005-425
Jakarta, 14 Februari 1996

68
Archie Akhmad Fazri
005-426
Jakarta, 10 Maret 1992

69
Anindita Sekar Jati
005-427
Jakarta, 14 September 1994

70
Putri Amalia Rahmah
005-428
Jakarta, 23 Januari 1995

71
Maryanto
005-429
Jakarta, 14 Maret 1997

72
Ardian Dirgantara
005-430
Jakarta, 26 November 1997

73
Annisa Fitriana
005-431
24-Jan-99

74
Ardyandini
005-432
26-Feb-97

75
Gandhi Khairan Fathurahman
005-433
Jakarta, 25 Maret 2001

76
Andrew Sasi Yavin
005-434
Jakarta, 01 April 2002

77
Edwin Christian Giofanni
005-435
Jakarta, 24 Desember 2000

78
Geofanni
005-436

KUNING-STRIP HIJAU

79
Fantri Prayogo
005-437
Bogor, 20 Oktober 1997

80
Refinanda Nur Isfahani
005-438
Depok, 17 Juni 1998

81
Adit Wicaksono
005-439
Jakarta, 25 Desember 1995

82
Rendy Sapto Ajie
005-440
Jakarta, 03 September 1995

83
Fajar Hakim
005-441
Jakarta, 17 Februari 1995

84
R. Adam Barzanji M.
005-442
Jakarta, 06 Desember 1995

85
Ayuningtyas Dwi Aryani Suryakarna
005-443
Jakarta, 27 Juni 1995

86
Jodi Kusumah
005-444
Jakarta, 15 Mei 1995

87
Raisya Nadhilah
005-445
Jakarta, 09 Mei 1995

88
Jihan Yuma Puspita
005-446
Jakarta, 08 Januari 1995

89
Maghda Nurliana
005-447
Jakarta, 11 Juli 1994

90
Muhammad Adrian Rachmadi
005-448
Jambi, 24 Maret 1994

91
Rantopa Boy Gohi Simamora
005-449
Medan, 26 Juni 1991

92
Rina Melisa Natania
005-450
Kebumen, 21 Januari 1992

93
Pertiwi Sari
005451
Jakarta, 25 Mei 1992

94
Norma Eka Sari
005-452
Jakarta, 28 Oktober 1992

95
Jefri Syahroni
005-453
Jakarta, 18 Juli 1992

96
Atika Kusuma Wardani
005-454
Wonosari, 14 Oktober 1992

97
Qisti Amalia
005-455
Bandung, 05 Maret 1992

98
Rifan Rendika Sanusi
005-456
Jakarta, 04 Mei 1990

99
Ratih Aprilia
005-457
Kebumen, 16 April 1991

100
Adhi Rafliano
005-458
Jakarta, 24 September 1992

101
Novar Fadhtur Yuandra
005-459
Lhauksumawe, 13 Agustus 1992

102
Alfonsa Constantin
005-460
Sumba, 15 September 1992

103
Tri Agustin Chaemar
005-461
Jakarta, 14 Agustus 1992

104
Dea Sonia
005-462
Jakarta, 31 Oktober 1992

105
Prabaesa Yudha Tama
005-463
Payakumbuh, 27 Oktober 1992

106
Rahel Natalia Dimalouw
005-464
Depok, 04 Desember 1991

107
Husni Fadli
005-465
Jakarta, 02 Agustus 1993

108
Khairunisa Ad Dawiyah
005-466
Jakarta, 28 September 1992

109
Laela Heryani
005-467
Kuningan, 27 Maret 1992

110
Aisyah Ulfa
005-468
Tangerang, 01 Juni 1995

111
Daril Henmas P.
005-469
Jakarta, 08 Desember 1995

112
Bayu Yulianto
005-470
Tangerang, 28 Juli 1995

113
Anggi Rahmawati
005-471
Tangerang, 25 Mei 1995

114
Putri Sadhat
005-472
Jakarta, 31 Maret 1995

115
Muktianingrum
005-473
Tangerang, 30 April 1995

116
Tiara Okta Dilasari
005-474
Jakarta, 11 Oktober 1993

117
Akbar Oktaviari Murdiansyah
005-475
Jakarta, 17 Oktober 1995

118
Suci Ayuna Dewi
005-476
Tangerang, 15 Februari 1995

119
Anak Agung Dwi Astiti
005-477
Tangerang, 23 November 1995

120
Nurul Hidayah
005-478
Jakarta, 20 Oktober 1995

121
Hadi Saputra
005-479
Tangerang, 27 Mei 1995

122
M. Zakaria
005-480
Jakarta, 10 Februari 1992

123
Maladi
005-481
Jakarta, 18 Oktober 1989

124
M. Basir
005-482
Jakarta, 16 Oktober 1989

125
Yudha Wirawan
005-483
Tangerang, 25 November 1991

126
Gita
005-484


127
Ane Cornelia
005-485
Jakarta, 10 Juli 1996

128
Othe Ahmad Syarifuddin
005-486
Jakarta, 21 Oktober 1994

129
Bionardo
005-487
Jakarta, 04 Desember 1997

130
Sativa Azkia
005-488
Jakarta, 03 Oktober 1999

131
Joekly Wahidan Muharram
005-489
Jakarta, 15 Maret 2002

132
Gandi
005-490


133
Garry Gerard
005-491
Jakarta, 18 November 1995

134
Nugroho Eko Virianda
005-492
Sampang, 19 September 1997

135
M. Arif Darmawan
005-493
Jakarta, 30 Januari 2000

136
Aryo Putro Soegito
005-494
28-Mar-99

137
Arjuna Rachmat Omar A.
005-495
Tangerang, 16 April 2000

138
Govinda Dharma Putra
005-496
Jakarta, 20 April 1991

139
M. Ayodi
005-497
Jakarta, 14 Januari 1992

140
Jati Suryo
005-498
Jakarta, 19 Mei 1989

141
Irfan Gani
005-499
Jakarta, 20 September 1992

142
Rahma Fadillah
005-500
Jakarta, 19 Juni 1995

143
Sella Rusdiana
005-501


144
Diyah Walyati
005-502
Tangerang, 12 Februari 1997

145
Sri Lestari
005-503
Jakarta, 09 November 1995

146
Embarwati
005-504
Tangerang, 16 Juli 1993

147
Ferly Juliansyah
005-505
Jakarta, 19 Juli 1996

148
Iqbal Hidayat
005-506
Jakarta, 10 Juni 1997

149
Faiz Muhammad Naufal
005-507
Jakarta, 30 Agustus 1998

150
Rayhan Abdul Majid
005-508
Jakarta, 03 Juni 1998

151
Aldo Chaisar Lintang
005-509
Jakarta, 06 Juni 1998

152
Titan Irfano
005-510
Depok, 14 Agustus 1998

153
M Kaisar Yusuf A
005-511
Jakarta, 02 Oktober 1998

154
Royan Kelana
005-512
Jakarta, 06 November 1998

155
Teuku Marshal R
005-513
Jakarta, 05 Januari 1998

156
Andryan Perdana P
005-514
Jakarta, 18 Agustus 1998

HIJAU

157
Geby Septi Vanesa
005-515
Pekan Baru, 17 September 1991

158
Ahmad Fauzan Nauval
005-516
Tangerang, 02 April 1995

159
M. Fadillah
005-517
Jakarta 01 Agustus 1994

160
Nizzario Arga R
005-518
Kediri, 09 Juni 1994

161
N.R.S. Ajeng Prana Dinda
005-519
Jakarta, 30 Maret 1995

162
Winda Ismi Juniarti
005-520
Jakarta, 06 Juni 1994

163
Hadyan Perdana Putra
005-521
Jakarta, 05 Maret 1994

164
Rina Nurani
005-522
Jakarta, 02 Juni 1989

165
Saiful Anwar
005-523
Bogor, 06 Juni 1991

166
Ade Satria
005-524
Jakarta, 08 Agustus 1987

167
M. Zico Dimitri Tomasoa
005-525
Jakarta, 07 Oktober 2001

168
Humam Thory
005-526
Karang Anyar, 12 Oktober 2001

169
Farizt Triandy
005-527
Padang, 10 Desember 1996

170
Robby Chandra S
005-528
Tangerang, 07 Juli 1998

171
Elsa Adelia
005-529
Tangerang, 14 Januari 1997

172
Aldi Pascagama Nurrachman
005-530
Jakarta, 24 Juni 1999

173
Dovianda Hasan
005-531
Jakarta, 07 Desember 1991

174
Emir Muhammad Amu
005-532
Jakarta, 01 Maret 1991

175
Putra Radityo
005-533
Jakarta, 18 Mei 1993

176
M. Syahmi R
005-534
Jakarta, 09 Juni 1995

177
Mario Ardi Liguna
005-535
Jakarta, 29 Agustus 1991

178
Rafi Syahreza
005-536
Jakarta, 02 Oktober 1998

179
Katon Abimanyu
005-537
Tangerang, 27 Maret 1992

180
Yudi Priyadi
005-538
Sumedang, 11 Januari 1991

181
Gitta Fitriani
005-539
Jakarta, 12 Maret 1994

HIJAU-STRIP BIRU

182
Susi Nurmayani
005-540
Tangerang, 27 April 1991

183
Muhamad Arif
005-541
Jakarta, 27 September 1991

184
M. Edo Jarot
005-542
Bogor, 12 Juni 1991

185
Abrar Alifian Epsa
005-543
Jakarta, 20 September 1994

186
Nabilah Putri Yandini
005-544
Jakarta, 17 Mei 1995

187
Marcello Adhiguna
005-545
Jakarta, 04 Juni 2001

188
Adrian H N
005-546
Bandung, 10 Juni 1998

189
Risyad Harun Kabier N
005-547
Jakarta, 28 Juni 1997

190
Anisya Mutia Sunar
005-548
Jakarta, 07 Agustus 1995

191
Rizka Amalia Putri
005-549
Jakarta, 07 September 1995

192
M. Diaz El Prana R
005-550
Jakarta, 19 September 1997

193
Sri Baskoro Eko Putro
005-551
Pematang Siantar, 17 Agustus 1995

194
Rasco Himawan W
005-552
Jakarta, 30 April 1995

195
Eltha Maresya M
005-553
Jakarta, 04 Maret 1995

196
Elsya IntanZulindra M
005-554
Bekasi, 10 Juli 2000

197
Shela Nabila
005-555
Jakarta, 26 Januari 1997

BIRU

198
Gusti Ayu P. Atik Cahyuni
005-556
Tabanan Bali, 21 Agustus 1992

199
Dhania Ayu Febriani
005-557
Jakarta, 28 Februari 1993

200
Nur Dewi Ratna Ayu
005-558
Tangerang, 16 Agustus 1988

201
Ihda Chaerony Siftf
005-559
Tangerang, 26 Mei 1992

202
M. Emir Kautsar
005-560
Depok, 27 Oktober 1992

203
Daffa Devara Dianto
005-561
Jakarta, 19 Agustus 1993

204
Ahmad Mahdi Rezkiansyah
005-562
Jakarta, 28 Agustus 1999

205
Ahmad Mikail Rezkiansyah
005-563
Jakarta, 18 Juli 1995

BIRU-STRIP MERAH

206
M. Jazzvie Adnan
005-564

Biru Strip / Geup IV
207
Desy Eka Pujianti
005-565
Jakarta, 15 Desember 1993

208
Dita Sulistyani
005-566
Jakarta, 20 Januari 1994

209
Novita Restu Mugiastuti
005-567
Jakarta, 05 November 1993

210
Aini Elisa Rahmy Putri
005-568
Jakarta, 06 Maret 1993

211
Tika Maya Indrawati
005-569
Jakarta, 23 Mei 1992

212
Novianti Halim
005-570
Bogor, 07 November 1991

213
Sendi Sumartin
005-571
Jakarta, 07 Maret 1991

214
Vinka Dewiyantini Indra
005-572
Jakarta, 09 April 1990

MERAH

215
Tebbi Prasetyo
005-573
Jakarta, 26 Mei 1986

216
Nadhifa Salsabila
005-574
Depok, 15 Agustus 1997

217
Prima Sari Dewi
005-575
Sukabumi, 14 Juni 1992

218
Erlanka Heling
005-576
Jakarta, 28 Agustus 1996

Jumat, 12 September 2008

Advance Taekwondo Training (Counter Attack)

Lesson-1

Att : Step 1 – dollyo chagi
C a : Mundur step-24 – peta chagi (momtong / Olgul)

Att : Step 1 – dollyo chagi
C a : Ap bal peta chagi

Att : Step 1 – dollyo chagi
C a : Step 25 (kaki depan tarik kebelakang) – dollyo chagi

Att : dollyo chagi
C a : Step 22 – dollyo chagi

Kamis, 11 September 2008

Istilah dalam bahasa Korea

1. Olgul : Atas / kepala
2. Momtong : Tengan / Perut
3. Arae : Bawah
4. Jireugi : Pukulan
5. Makki : Tangkisan
6. Chagi : Tendangan
7. Seogi : Kuda-kuda
8. Bakkat : Luar
9. An : Dalam
10. Palmok : Lengan
11. Oen : Kiri
12. Oerun : Kanan
13. Ap : Depan
14. Joomeok : Kepalan

15. Hana : Satu
16. Dul : Dua
17. Set : Tiga
18. Net : Empat
19. Tasut : Lima
20. Yasut : Enam
21. Ilgub : Tujuh
22. Yadhul : Delapan
23. Ahup : Sembilan
24. Yeol : Sepuluh

Rabu, 10 September 2008

Nuzulul Qur'an


17 Ramadhan yang dianggap sebagai hari diturunkannya Al Quran, Nuzulu lQur^an.
Judul di atas ditutup dengan tanda tanya, yang tentu bermakna:
Benarkah Al Qur^an itu diturunkan Allah pada 17 Ramadhan?

Pendekatan Ilmiyah, yang sumber informasinya adalah alam, pada zaman Yunani Kuno mempunyai kelemahan. Seperti diketahui, para pakar Yunani Kuno memperkembang tradisi keilmuan orang Mesir Kuno dan Sumaria yang hanya berasaskan intizhar (observasi), dengan penambahan unsur penafsiran terhadap hasil observasi itu. Ini melahirkan teori-teori ilmiyah yang spekulatif. Mengapa spekulatif, oleh karena teori-teori hasil penafsiran itu tidak diuji-coba. Dalam seri 020 telah dijelaskan bahwa para pakar Yunani Kuno di bidang fisika tidak mungkin dapat melakukan uji-coba teori hasil penafsiran itu, oleh karena matematika di zaman Yunani Kuno belum mampu untuk dapat dipakai sebagai ilmu penunjang untuk kebutuhan uji-coba itu. Jadi kelemahan Pendekatan Ilmiyah di zaman Yunani Kuno ialah teori-teori yang ditelurkan oleh para pakar itu spekulatif sifatnya karena tidak dapat dibuktikan kebenarannya melalui uji-coba. Maka terjadilah keadaan status quo yang berwujud: Menurut pendapat Anaxagoras demikian, menurut pendapat Socrates demikian, dan seterusnya. Itulah sebabnya sains di zaman Yunani Kuno tidak dapat diaplikasikan dalam teknologi, sehingga teknologi tidak mungkin dapat berkembang.

Apa yang terjadi sampai sekarang ini dalam Pendekatan Kitabiyah (Scriptural Approach), yang sumber informasinya adalah wahyu, keadaannya sama betul dengan Pendekatan Ilmiyah dalam zaman Yunani Kuno. Yakni hanya sampai dalam tahap penafsiran saja. Hanya berhenti dalam keadaan status quo, menurut qaul (pendapat) si fulan begini dan menurut qaul si fulan yang lain begitu. Tidak ada lanjutannya berupa uji-coba. Jangan salah faham, yang diuji-coba bukan tentang kebenaran ayat Al Qur^an. Al Qur^an adalah sumber informasi wahyu, yang bersumber dari Sumber dari segala sumber, Yang Maha Mutlak. Kebenaran Al Qur^an, yang bersumber dari Yang Maha Mutlak tidak membutuhkan uji-coba karena kebenarannya adalah mutlak. Yang mebutuhkan uji-coba adalah hasil penafsiran orang terhadap Al Qur^an, dan inilah yang diabaikan dalam Pendekatan Kitabiyah, termasuk antara lain hasil penafsiran bahwa Nuzulu lQur^an itu adalah pada 17 Ramadhan.***
Al Quran tidak membedakan pengertian ayat, baik yang dimaksud dengan alam, yang disebut ayat kawniyah, maupun yang dimaksud dengan isi Al Qur^an, yaitu ayat qawliyah. (kawniyah dari kaana = jadi dan qawliyah dari qaala = sabda). Dalam kedua ayat di bawah ini jelas Al Quran tidak membedakan pengertian ayat, baik sebagai ayat kawniyah maupun ayat qawliyah: ....... wa laa tasytaruw bia-ya-tiy tsamanan qaliylan ....... artinya: ...... Dan janganlah engkau menjual ayat-ayatKu dengan harga murah .....(S.Al Baqarah, 41) ....wa yunzilu mina ssamaai ma-an fa yuhyiy bihi l.ardha ba'da mawtihaa inna fiy dza-lika la.a-ya-tin liqaumin ya'qiluwn, artinya: diturunkanNya hujan dari langit, dan dengan itu dihidupkanNya bumi sesudah matinya, sesungguhnya dalam hal ini adalah ayat-ayat bagi kaum yang mempergunakan akalnya (Ar Rum 24).

Oleh karena Al Qur^an tidak membedakan antara ayat Al Quran dengan ayat alam, maka tidak ada alasan untuk tidak mengaplikasikan metode uji-coba dalam Pendekatan Kitabiyah yang sumber informasinya wahyu, sebagaimana halnya dengan pengaplikasian metode uji-coba dalam Pendekatan Ilmiyah, yang sumber informasinya adalah alam. Namun perlu ditekankan di sini, bahwa tentu tidak semua penafsiran itu dapat diuji-coba, baik itu penafsiran terhadap sumber informasi wahyu, maupun penafsiran terhadap sumber informasi alam.

Marilah kita mulai dengan menjelaskan hasil penafsiran S. Al Anfal, ayat 41 yang membuahkan sebuah teori bahwa Nuzulu lQur^an itu terjadi pada 17 Ramadhan. Wa in kuntum amantum biLla-hi wa maa anzalnaa 'ala- 'abdinaa yawma lfurqaana yawma ltaqa ljam'an, artinya: Jika kamu beriman kepada Allah dan (beriman kepada) apa yang kuturunkan kepada hambaku (Muhammad) pada Hari Al Furqaan, hari bertemunya dua pasukan.

Pada umumnya ditafsirkan, bahwa yang diturunkan Allah itu adalah Al Qur^an, dan Hari Al Furqan, hari bertemunya dua pasukan adalah Perang Badar. Dan menurut catatan sejarah, Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan. Jadi Nuzulu lQur^an adalah pada 17 Ramadhan. Dalam penafsiran ini ada 3 tahap pemikiran/perbuatan manusia. Tahap pertama berupa pemikiran, bahwa maa/apa diartikan sebagai Al Quran. Tahap kedua adalah juga pemikiran, yaitu bertemunya dua pasukan adalah Perang Badar. Tahap ketiga adalah perbuatan, yaitu pencatatan/ingatan sejarah, bahwa Perang Badar itu adalah pada 17 Ramadhan. Penafsiran inilah, yang berupa tiga tahap pendapat manusia itu yang perlu diuji-coba, yang dirujukkan kepada Al Qur^an dan Al Hadits yang Shahih.

Bahwa Al Qur^an diturunkan dalam bulan Ramadhan itu benar, sebab hal itu dibenarkan oleh S. Al Baqarah, ayat 185: Syahru Ramadhaana lladziy unzila fiyhi lQur^an .... artinya: Bulan Ramadhan yaitu diturunkan di dalamnya Al Qur^an ...
Sekarang mengenai tanggal. Ini tidak disebutkan secara langsung dalam Al Qur^an, melainkan berupa isyarat, yaitu dalam S. Al Qadar ayat 1: Innaa anzalnaahu fiy laylati lqadri, artinya: Sesungguhnya Kami turunkan dia pada Malam Qadar. Isyarat Al Qur^an itu diperjelas oleh sabda Rasulullah SAW: taharraw laylata lqadri fi l'asyri l.awaakhir min ramadhaan, artinya: Carilah olehmu Malam Qadar pada sepuluh malam terakhir dalam bulan Ramadhan. Hadits di atas itu adalah hadits shahih, yaitu Shahih Bukhari.

Bilangan 17 tidak termasuk dalam daerah antara 21 dengan 30, kalau jumlah hari bulan Ramadhan 30 hari, atau di antara 20 dengan 29, kalau bulan Ramadhan itu hanya terdiri dari 29 hari. Hasil uji-coba menolak penafsiran tanggal 17 di atas itu.

Mungkin ada yang bertanya, buat apa dipermasalahkan tanggal 17 atau bukan. Yang perlu diperhatikan adalah isi Al Qur^an itu dan pengamalannya. Memang memperhatikan isi Al Qur^an dan mengamalkannya itu sangat perlu. Namun kemurnian aqiedah itu adalah hal yang tidak kurang pentingnya. Dengan metode uji-coba ini berhasil diungkapkan, bahwa penafsiran tanggal 17 ini bertentangan dengan hadits shahih. Kalau kita ngotot mengatakan bahwa Nuzulu lQur^an itu 17 Ramadhan, itu berarti kita lebih percaya kepada pencatat tanggal kejadian perang Badar yang kita tidak tahu siapa dia ketimbang sabda Rasulullah SAW.

Lalu rusaklah syahadat kita, karena hanya Asyhadu alla ilaha illaLlah, tanpa asyhadu anna MuhammadarRasululLah, dan apakah itu tidak termasuk penganut Inkar Sunnah?
Lalu, tanggal berapakah Nuzulu lQur^an itu?
Jawabnya adalah itu merupakan rahasia Allah SWT.
Pokoknya terletak salah satu malam di antara 10 malam terakhir dalam bulan Ramadhan, seperti Shahih Bukahri itu. Rahasia Allah ini ada hikmahnya. Kita lebih intensif beribadah pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan,
karena salah satu malam di antara 10 malam itu adalah Laylatu lQadri,
yang kalau kita beribadat pada waktu itu nilainya lebih dari 1000 bulan, khairun min alfi syahrin.
Bayangkan, satu malam dinilai 1000 bulan, 1000:12 = 83,3 tahun.
Inilah hikmahnya, yaitu meningkatkan kwalitas nilai ibadah kita, seakan-akan umur kita diperpanjang menjadi 83,3 tahun setiap bulan Ramadhan, apabila kesempatan itu dapat kita pergunakan. WaLlahu a'lamu bishshawab.

"Semangat"

Semangat itu senantiasa penuh gelora, selalu menatap waspada,
tak pernah letih untuk menanjak naik dan mencapai puncak kesempurnaan.
Marilah menuju kemenangan !. semangat yang tinggi itu laksana kuda
yang tak pernah bertekuk lutut, pedang yang tidak pernah terpental dari tangannya.
Dia bergerak laksana angin, berjalan laksana awan. Angin tidak akan membiarkannya hingga dia mengantarkannya pada bintang-bintang yang tinggi, pada keagungan kebangkitan.
Karena semangat yang tinggi, seorang akan membenci dengan keras
segala kebodohan dan kemalasan..

Manusia itu tak lebih dari seonggok daging dan darah, jika mereka tidak mempunyai semangat. Barang siapa yang dikaruniai semangat yang tinggi,
maka akan hancurlah semua pagar angan dihadapannya,
dan dia akan menerjang semua kesulitan.
Semangat ituselalu membawanya maju dan melakukan lompatan-lompatan.
Dia selalu aktif. Dirinya tidak pernah diam hingga dia mendapatkan apa yang dicitakan
dan meraih apa yang diinginkan. Dia menjadikan umur-umurnya
sebagai jejak menuju kemenangan dan bahtera keselamatan.

Seorang yang memiliki semangat tinggi, dia memiliki penggerak
yang membangunkan jiwanya yang tertidur.
Barangsiapa yang dikaruniai pikiran yang cerdas,
jiwa yang selalu aktif kedepan, obsesif dan pantang menyerah,
maka sama artinya dia telah memegang ubun-ubun keberhasilan.

Kolom Ramadhan-(Puasa & Keutamaannya)


PUASA DAN KEUTAMAANNYA

Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda : "Puasa itu benteng, maka janganlah berkata keji dan jangan berbodoh diri. Jika seseorang menentang atau memakinya maka hendaklah ia berkata : "Sesungguhnya saya sedang berpuasa" - dua kali. Demi Dzat yang diriku di' tanganNya, bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. Ia meninggalkan makanan, minuman dan syahwatnya karena Aku. Puasa itu untukKu dan Aku membalasnya. Kebaikan itu lipat sepuluhnya.
(Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. Allah berfirman : "Seluruh amal anak Adam baginya selain puasa, sesung­guhnya puasa itu bagiKu dan Aku membalasnya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi.
(Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw, beliau bersabda : "Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : "Puasa itu bagKu, ia meninggalkan syahwatnya, makanan dan minumnya karena Aku. Puasa itu perisai. Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika bertemu dengan Tuhannya. Sungguh bau busuknya mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari pada bau kasturi. (Hadits ditakhrij oleh Bukhari).

KOLOM RAMADHAN

berhubung bulan ini adalah bulan Ramadhan dimana tiap orang (muslim) tengah menjalankan ibadah puasa dan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbanyak pahala... kami (Taekwondo Pratama)pun akan memberikan siraman rohani (disamping atikel ttg taekwondo)yang mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa..amin.

Selasa, 09 September 2008

“Setiap siswa adalah bintang,
kita hanya butuh sebuah kunci untuk mengetahui
bahwa ia punya bakat dan potensi,
dan para pengajar atau instruktur berusaha
memberikan materi dengan menilai dan memotivasi siswa untuk mengembangkan
bakat bintangnya.”

VISI DAN MISI

VISI DAN MISI

Ò Physical & Motional Development
Ò Social Development
Ò Emotional Development
Ò Intellectual Development
Ò Profesional Development
Ò Character building

INSTRUKTUR TAEKWONDO PRATAMA (2008)

INSTRUKTUR

ž Sabeum Nim Kurnia Firdaus : DAN III WTF
ž Sabeum Grafiko : DAN II WTF
ž Sabeum Lukman Hakim : DAN II WTF
ž Sabeum Ramli Suseno : DAN II WTF
ž Sabeum Deasy Syahfitri : DAN I WTF
ž Sabeum Jayanti : DAN I WTF
ž Sabeum Geri Yudawan Aji : DAN I WTF
ž Sabeum Didi Yudawan Aji : DAN I WTF
ž Sabeum M. Raffi : DAN I WTF
ž Sabeum Wahid Maulana : DAN I WTF
ž Sabeum Eko : DAN I WTF
ž Sabeum Andrieyoso : DAN I WTF

SEKILAS TENTANG TAEKWONDO PRATAMA

Taekwondo Pratama didirikan oleh Sabeum Kurnia Firdaus dan Sabeum Grafiko di wilayah Ciputat pada tanggal 08 Februari 2000. Taekwondo Pratama merupakan anggota dari Perguruan Hasta yang didirikan oleh SabeumNim Hadi Sugianto. Awal mula berdirinya Taekwondo Pratama memiliki 3 sampai 4 do-jang di wilayah Ciputat dan Pamulang. Namun seiring dengan perkembangannya kini Taekwondo Pratama telah memiliki sekitar 30 (tiga puluh) do-jang yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta, Tangerang dan Depok dan dikelola oleh 12 tenaga pengajar / pelatih dan 10 assisten pelatih yang berpengalaman dibidangnya.

Sekolah Beladiri Taekwondo Pratama mempunyai metode pelatihan dan pembelajaran untuk membentuk karakter siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa dan anggotanya agar kedepannya mereka dapat memilih arah dalam mempelajarai ilmu Taekwondo. Apakah sebagai atlit kyorugi, Atlit Poomsae, beladiri hosinsul, Taekwondo Dance atau sebagai pelatih Profesional dan sebagainya

Bagi para pendidik dan instruktur Taekwondo Pratama, pembelajaran atau pelatihan yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam metode. Kepercayaan diri siswa dapat dibentuk melalui pendekatan dan metode-metode latihan yang sesuai, sehingga siswa dapat memiliki dan melakukan sesuatu atas usahanya sendiri serta siswa dapat memiliki sebuah pencapaian dan penghargaan positif terhadap dirinya sendiri.